Selasa, 18 September 2007

BUDAYA MEMANCING DI INDONESIA


KE ANEKA RAGAMAN BUDAYA MEMANCING


Seorang pemancing sedang memancing ikan air tawar di sebuah telaga dengan menggunakan tongkat pancing (joran)

Memancing (Inggris:Fishing) secara luas adalah suatu kegiatan menangkap ikan yang bisa merupakan pekerjaan, hobi, olahraga luar ruang (outdoor) atau kegiatan di pinggir atau ditengah danau, laut, sungai dan perairan lainnya dengan target seekor ikan. Atau bisa juga sebagai kegiatan menangkap ikan atau hewan air tanpa alat atau dengan menggunakan sebuah alat oleh seorang atau beberapa pemancing.
Namun dalam praktek dan dari hasil buruannya, tidak semua kegiatan memancing ikan selalu membuahkan hasil seekor ikan, memancing ikan dapat juga diartikan tidak saja untuk menangkap ikan namun juga kodok, penyu, ikan, cumi-cumi, gurita, bahkan ikan paus.
Memancing ikan dapat dibedakan berdasarkan alam buruannya, yaitu:
1. Memancing ikan air laut
2. Memancing ikan air tawar
Pada dasarnya memancing hanyalah salah satu cara menangkap ikan. Oleh karena itu banyak cara atau teknik menangkapp ikan yang lain.

Sejarah memancing
Memancing dalam arti menangkap ikan sudah dikenal oleh peradaban manusia sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang lalu. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropa bahwa aktifitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang-belulang, mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa tersebut.
Teknik menangkap ikan mulai beragam pada masa Neolithic sekitar 4.000 - 8.000 tahun yang lalu yang kemudian berkembang menjadi teknik yang lebih moderen dan masih dipakai hingga saat ini. Begitu pula dengan cara pengolahan ikan hasil tangkapan, saat ini cara tersebut masih dilakukan dengan teknik yang sama misal pengawetan ikan dengan menggarami atau dengan cara pengasapan.
Teknik Menangkap ikan
Bedasarkan caranya, memancing hanyalah salah satu cara untuk menangkap ikan atau hewan air, selain dengan cara memancing ada beberapa cara menangkap ikan yang lain yaitu:



Menangkap ikan dengan tangan.
Menangkap ikan dengan tangan dapat dilakukan pada perairan dangkal seperti di sungai kecil. Pengertian menangkap ikan dengan tangan menjadi meluas dalam istilah memancing yaitu tanpa menggunakan tongkat pancing (joran) tetapi tetap menggunakan rol pancing dan senar atau biasa disebut mancing tangan.
Saat mancing di laut, menangkap ikan dengan cara ini kerap digunakan untuk jenis memancing dasar laut (bottom fishing). Di Inggris dan Amerika menangkap ikan trout dan ikan salem di sungai-sungai berair dangkal dapat dilakukan dengan tangan (trout tickling).
Pada perairan laut mengumpulkan kerang dengan menggunakan tangan dapat dilakukan dengan cara menyelam.

Tombak dengan mata tiga untuk menangkap ikan

Mata tombak untuk menangkap ikan dari Guyana
Menangkap ikan dengan cara menombak lebih mudah daripada dengan tangan dan cara ini sudah digunakan sejak lama oleh manusia.
Ujung tombak dibuat sedemikian rupa seperti pada mata kail agar ikan yang tertangkap tidak dapat lepas dari mata tombak.
Tombak yang dipakai dapat mermacam-macam bentuk, dari yang mempunyai gagang pendek hingga yang panjang dan biasanya bercabang tiga diujungnya (semacam trisula), atau dapat pula hanya bermata satu.
Harpoon


Mata harpoon.

Pada masa sekarang cara menangkap ikan dapat menggunakan harpoon yaitu alat penangkap ikan berupa tombak yang diberi tali yang panjang.
Menangkap ikan dengan cara ini diharuskan menggunakan perahu dengan cara mengejar ikan yang sedang diburu.
Harpoon ditembakkan dengan menggunakan sebuah alat pelontar, biasanya alat ini digunakan untuk menangkap Paus.
Setelah ikan terkena harpoon, lalu ikan ditarik dan kemudian diangkat keatas geladak kapal.




Rol pancing

Pada saat ini cara menangkap ikan paling favorit dan praktis serta dapat dilakukan secara sendirian ialah dengan menggunakan tali pancing yang disebut juga senar.
Pada ujung senar dipasang satu atau lebih mata kail yang mana setiap mata kail diberi umpan hidup ataupun umpan tiruan.
Menangkap ikan dengan cara ini dapat dilakukan di pinggir sungai, danau, tepi laut atau bahkan di tengah laut dengan menggunakan perahu.

Menyedot air
Biasanya cara ini secara teknis tidak dikhususkan untuk menangkap ikan.

Teknik ini lebih sering digunakan untuk menangkap berbagai jenis hewan dasar laut atau moluska seperti kerang, lobster, kepiting dan hewan sejenisnya yang berada di dasar air atau dasar laut.
Caranya dengan menggunakan kompresor yang bekerja dengan menyedot air ke atas kapal lalu disaring dan kemudian air dibuang kembali ke laut.



Seorang nelayan menebarkan jala untuk menangkap ikan.

Dilakukan dengan cara menyerok dengan jaring atau menebar jala yang kemudian diangkat atau dengan memasang jala dengan cara ditunggu selama beberapa waktu tertentu lalu kemudian jala baru diangkat.
Atau bisa juga jala diturunkan ke laut dengan perahu dan berjalan perlahan membentuk suatu lingkaran.
Cara ini dapat dilakukan di air tawar ataupun di laut. Jika di laut cara ini biasanya untuk menangkap udang, ikan kecil atau cumi-cumi.
Dan biasanya dilakukan pada malam hari dengan menggunakan alat penerangan untuk menarik hewan-hewan tersebut. Jala yang digunakan diletakkan pada bangunan bambu yang biasa disebut bagan.


Layang-layang untuk menangkap ikan
Cara ini dilakukan dengan menaikkan sebuah layang-layang yang terbuat dari bahan anti air dan diterbangkan dengan menggunakan tali.
Sebelumnya layang-layang tadi telah diberi tali senar pada ekornya yang pada ujung tali senar tersebut diberi mata kail dan umpan serta diusahakan agar mata kail dan umpan tersebut dapat tercebur kedalam air.
Tetapi cara ini kurang efektif jika dilakukan pada saat cuaca tidak mendukung seperti hujan atau angin kencang

Melubangi permukaan es untuk memancing
Teknik ini dilakukan di laut atau danau yang sedang membeku akibat dinginnya iklim di daerah tersebut.
Menangkap ikan dengan cara ini dilakukan dengan cara mengebor atau membuat lubang pada lapisan es agar alat pancing dapat masuk kedalam air melalui lobang yang telah dibuat sebelumnya.
lalu mata kail di masukkan kedalam lubang tersebut hingga mata kail menembus pada air yang berada dibawah lapisan es yang telah diberi lubang tadi.


Perangkap lobster
Perangkap lobster
Cara ini tidak sebatas menangkap ikan, tapi dapat pula digunakan untuk menangkap hewan laut lain yang biasanya berada di dasar perairan, seperti lobster, kepiting dan sejenisnya.
Penangkapan dengan menggunakan suatu perangkap yang dapat terbuat dari besi, almunium atau bambu dengan cara meletakkan perangkap tersebut pada daerah tertentu. Sebelumnya perangkap tersebut telah diberi tanda atau pelampung agar mudah mencarinya setelah ditinggal untuk beberapa saat.


Bantuan hewan
Di China dan Jepang teknik menangkap ikan dapat menggunakan sejenis burung air yang terlatih, yaitu burung Cormorant.
Biasanya teknik ini dilakukan bersama-sama dengan nelayan lainnya yang semuanya memiliki burung ini. Dengan perahunya para nelayan membentuk lingkaran lalu kemudian burung-burung tersebut diperintahkan untuk mengejar ikan dengan arah ke tengah dari lingkaran.
Setelah mengejar dan menangkap ikan, burung kembali naik ke atas perahu. Teknik ini sudah ada sejak lama di negara tersebut dan diwariskan secara turun-temurun.


Racun ikan

Teknik menangkap ikan dengan menabur barbasco

Teknik ini dilarang dan dapat menyebabkan hancurnya terumbu karang karena racun tersebut. Biasanya menggunakan barbasco, sianida atau potasium dengan tujuan membuat ikan menjadi lemas namun banyak juga yang mati.
Menangkap ikan dengan teknik ini biasanya dilakukan untuk ikan hias jenis karang agar dapat dijual hidup-hidup.
Pada gambar diperlihatkan menangkap ikan dengan barbasco, sejenis racun dari akar pohon yang setelah di larutkan ke air akan berwarna keputih-putihan.


Menangkap ikan dengan setrum

Biasanya menggunakan tongkat yang pada ujungnya disambung ke alat penghasil listrik seperti baterai, aki mobil atau generator listrik.
Teknik ini juga tidak diperbolehkan terutama untuk penangkapan ikan laut karena dapat berpengaruh dan merusak terumbu karang.
Cara ini sebenarnya lebih efektif dilakukan di perairan air tawar seperti sungai, tambak atau kolam.
Bahan Peledak untuk menangkap ikan
Teknik ini juga dilarang, peledakan kadang menggunakan dinamit atau bahan peledak lainnya. Teknik ini juga dapat menyebabkan hancurnya terumbu karang dan habitat ikan.
Lihat juga
Mata kail
Memancing ikan air laut
Memancing ikan air tawar
Nelayan
Olahraga memancing
Federasi Olahraga Mancing Seluruh Indonesia
Peralatan memancing
Pemancing
Tempat pemancingan ikan
Daftar rekor memancing air laut di Indonesia
Kotak peralatan
Pranala balik
Perubahan terkait
Pemuatan
Halaman istimewa
Versi cetak
Pranala permanen
Kutip artikel ini
Halaman ini terakhir diubah pada 14:37, 11 Februari 2007.
Seluruh teks tersedia sesuai dengan Lisensi Dokumentasi Bebas GNUWikipedia® adalah merek dagang terdaftar dari Wikimedia Foundation, Inc.
Kebijakan privasi
Perihal Wikipedia
Penyangkalan

TEHNIK-TEHNIK MANCING IKAN DI LAUT

Kami bukanlah ahli dalam hal memancing. Hanya kami ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan yang kami dapat dari para pemancing senior maupun sumber-sumber lainnya. Tehnik memancing di laut sangat bervariasi, bergantung pada lokasi mancing, jenis ikan, dll. Untuk mengawalinya saya mencoba menulis tentang piranti memancing. Anda akan menemui berbagai macam jenis piranti mancing pada toko-toko pancing. Dibawah ini beberapa dari piranti mancing yang pernah kami coba:

1.Spinning 2.Bait-casting 3.Spin-casting 4.Conventional 5.Fly-fishingUntuk informasi dan bentuk piranti memancing tersebut diatas, silahkan mengklik disini. Memancing di laut dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu :

1.MANCING DARI DARATAN ( Inshore ).
2.MANCING DI TENGAH LAUT ( Offshore ).

SURFISHING (Memancing dari pantai):
Biasanya dilakukan di pinggir pantai berpasir, dan piranti SPINNING adalah yang umum dipakai disini. Bisa juga menggunakan jenis piranti yang lainnya, bergantung pada jenis ikan yang anda inginkan. Kepiting kecil, cacing laut, udang, irisan ikan, ikan hidup dan juga umpan tiruan dapat digunakan sebagai umpan. Pada lokasi yang potensial, anda mungkin dapat memancing ikan yang cukup besar.
PIERFISHING (Memancing dari dermaga):
Memancing dari pelabuhan, dermaga kayu atau penahan gelombang. Kebanyakan pemancing dari dermaga melakukannya untuk rekreasi, juga dengan membawa serta keluarga mereka. Tetapi andapun boleh mencobanya, karena bukan tidak mungkin mendapatkan ikan-ikan besar seperti hiu, pari, kakap putih, dll. Piranti yang umum dipakai adalah type SPINNING,karena mudah di gunakan. Umpan yang dipakai sama dengan SURFISHING.
ROCKFISHING (Memancing dari batu karang):
Dari namanya sangat jelas bahwa kegiatan memancing dilakukan dari lokasi yang berbatu karang. Saya pernah menyaksikan film tentang memancing dari batu karang, dan sebagai target pancingan adalah ikan Marlin. Marlin bukanlah merupakan target yang lazim dalam ROCKFISHING, dan saya belum pernah menyaksikan sebelumnya dan ternyata sangat mendebarkan dan seru. Biasanya pada ROCKFISHING bisa mendapatkan ikan yang lebih besar jika dibandingkan dengan SURFISHING dan PIERFISHING. Baik piranti maupun umpan yang digunakan masih sama seperti SURFISHING dan PIERFISHING, namun kegiatan memancing dilakukan dari pantai yang berkarang terjal dan juga agak sulit dicapai pada beberapa lokasi.
MANCING DI TENGAH LAUT (Offshore):
Memancing dari tengah laut juga ada beberapa macam tehnik yang dapat dilakukan diantaranya :

A.BOTTOM FISHING (Mancing dasar/jebluk):
Memancing dari atas perahu yang di jangkar diatas lokasi yang dianggap potensial seperti gugusan karang, tubiran, dll. Menggunakan pemberat (umumnya terbuat dari timah) untuk menenggelamkan umpan sampai ke dasar laut. Umpan yang umum dipakai antara lain udang, ikan hidup, irisan daging ikan, cacing laut, dll. Anda dapat menggunakan type piranti yang sesuai dengan keinginan. Pada lokasi yang berpotensi ikan besar, sebaiknya menggunakan type conventional. Anda akan mempunyai tali pancing yang cukup panjang dan juga kelas kenur menengah dengan menggunakan type conventional. Sedangkan untuk ikan yang lebih kecil akan lebih mengasyikan jika menggunakan type spinning ataubaitcasting.

B.JERKING (Mancing hentak/ngotrek):
Sama halnya pada mancing dasar, perbedaanya terletak pada umpan yang dipakai. Mancing ngotrek menggunakan umpan tiruan yang diberi pemberat agar dapat tenggelam sampai ke dasar laut. Dan umpan tsb biasanya menyerupai ikan kecil, cacing, udang, dll. Melempar umpan dan lalu mengulur kenur sampai umpan sampai ke dasar laut, lalu gulung kenur sambil menggerakan joran untuk menciptakan gerakan kepada umpan agar terlihat seperti hidup. Setelah umpan sampai dipermukaan tenggelamkan umpan kembali, lalu gulung lagi. Demikian berulang-ulang sampai ada ikan yang menyambar umpan tsb. Piranti yang umum dipakai adalah jenis spinning, baitcasting dan conventional.

C.KITE FISHING (Mancing menggunakan layang-layang):
Memancing dari perahu dengan menggunakan layang-layang untuk menjauhkan umpan pada jarak tertentu. Dan juga untuk menjaga umpan agar tetap berada di permukaan air, karena tehnik ini biasanya di lakukan untuk menangkap ikan-ikan permukaan (palagis). Beberapa pemancing bahkan menggunakan jerat untuk menangkap ikan. Piranti yang biasanya dipakai adalah jenis spinning, dan disamping menggunakan layang-layang dapat pula memakai balon.
D.DRIFTING (Mancing berhanyut):
Dapat diartikan menghanyutkan umpan atau perahu, keduanya akan menimbulkan efek yang sama. Umpan yang paling baik digunakan adalah umpan hidup dengan menggunakan piranti jenis spinning, baitcasting atau conventional. Ada pula pemancing yang melakukan hal ini untuk menemukan gugusan karang yang dikelilingi oleh ikan-ikan pancingan. Setelah ada yang menyambar umpan, biasanya jangkar di lemparkan dilokasi tersebut.

E.TROLLING (Mancing tonda):
Menggunakan umpan hidup atau segar dan juga umpan tiruan adalah umum pada tehnik ini. Biasanya umpan di hela di belakang perahu yang bergerak maju pada kecepatan tertentu. Dianjurkan untuk menggunakan piranti conventional, karena ikan target biasanya ikan-ikan yang berukuran besar.

Selain teknik mancing yang telah disebutkan diatas ada teknik mancing lain yang bisa dilakukan baik dari pantai/dermaga maupun di tengah laut, yaitu:
POPPING (Mancing dengan popper): Menggunakan umpan tiruan yang disebut POPPER, yang dilemparkan pada jarak tertentu untuk kemudian kenur digulung sehingga umpan bergerak dipermukaan sambil menimbulkan cipratan serta suara deburan yang mengundang predator. Teknik ini efektif dilakukan jika ikan buruan bermain dipermukaan. Piranti yang digunakan umumnya jenis Baitcasting dan Spinning. (Thanks to Wilson from PELAGIC HUNTER, for your contribution of Popping Technique)
Jika ada diantara pemancing yang mempunyai tehnik mancing selain yang ada diatas, dan bersedia berbagi dengan kami, silahkan mengirimkan tehnik tsb kepada kami. Atau jika anda menemui kesalahan pada tulisan diatas, mohon informasikan kepada kami, terima kasih.
Selain pengetahuan tentang teknik-teknik mancing, ada baiknya kita juga mengetahui hal-hal lain seperti:
Informasi beberapa teknik untuk membuat SIMPUL, TALI PANDU dan RANGKAIAN PANCING
Membicarakan olah raga mancing, ada beberapa peraturan dalam hal memancing ikan. Salah satu dari aturan tersebut mengharuskan pemancing untuk menggunakan piranti (alat) untuk menangkap ikan. IGFA (International Game Fishing Association) adalah sebuah asosiasi internasional dalam olahraga mancing yang membuat peraturan-peraturan tsb. Piranti yang harus digunakan oleh pemancing pada kegiatan mereka adalah joran dan penggulung kenur. Pemilihan piranti apa yang akan dipakai bergantung pada tehnik memancing yang sesuai dengan keinginan pemancing. Untuk informasi mengenai tehnik-tehnik memancing di laut, anda dapat mengklik disini. Kami ingin berbagi pengetahuan dan informasi mengenai jenis-jenis piranti untuk memancing seperti dibawah ini:Joran dan penggulung kenur adalah merupakan piranti yang dibutuhkan oleh pemancing untuk melakukan olahraga mancing. Joran adalah tangkai pancing yang lentur dengan panjang tertentu yang digunakan untuk menarik kenur. Sedangkan penggulung kenur adalah alat yang digunakan untuk menggulung kenur, dan di gandengkan bersama dengan joran. Dibawah ini beberapa jenis joran dan penggulung yang dapat anda jumpai pada sebuah toko pancing:


PIRANTI UNTUK MEMANCING

Spinning Reel mudah digunakan untuk piranti kelas ringan dan kelas menengah.



Bait-casting Reel Digunakan untuk melempar umpan pada jarak tertentu.



Spin-casting Reel Penggulung ini sangat nyaman dan mudah digunakan dan paling banyak
diminati oleh anak-anak untuk tahap awal belajar memancing ikan.



Conventional Reel adalah penggulung yang dibuat pada awal sejarah dunia mancing. Tetapi
hingga kini tetap digunakan serta sudah lebih disempurnakan dalam hal unjuk kerjanya untuk
dunia mancing modern.



Fly-fishing Reel umumnya digunakan oleh pemancing air tawar untuk memancing ikan Salmon, trout, dll. Tetapi dapat juga digunakan untuk memancing ikan layaran ataupun ikan laut lainnya.


Kami berharap informasi diatas dapat membantu anda memilih piranti yang dibutuhkan. Sebelum membeli, adalah bijaksana untuk bertanya pada pemancing yang lebih senior mengenai merek dan unjuk kerjanya.



J O R A N P A N C I N G

Banyak artikel dan foto mengenai jorang pancing yang masih dalam proses. Termasuk mengenai type joran, aksi joran, golongan joran, dll. Sambil menunggu selesainya artikel tersebut, anda bisa mengunjungi halaman mengenai Joran Pancing Khusus.

J O R A N P A N C I N G K H U S U S

Joran pancing merupakan salah satu yang sangat penting dalam aktivitas mancing sport. Ketika mancing jenis ikan tertentu, anda akan merasakan bedanya jika menggunakan joran dan reel yang tepat dan sesuai menghadapi perlawanan ikan. Itu sebabnya membuat sendiri dan merasakan bedanya dibandingkan dengan yang lain. Kami dapat bebas memilih tangkai joran, kolongan kenur, dudukan penggulung, model, dll. Kami juga dapat dengan tepat menentukan tulang punggung joran berada ditempat yang tepat.

LOKASI PEMANCINGAN YANG BERADA DI WILAYAH
INDONESIA
Menuju ke Utara dari pantai teluk Jakarta, terdapat Kepulauan Seribu. Sekelompok pulau-pulau kecil yang bertaburan di Teluk Jakarta. Terlalu banyak lokasi mancing dan gugusan karang untuk kami informasikan di sini. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami. Laporan hasil tangkapan terbesar adalah Marlin Hitam seberat kurang lebih 50 Kg. Rekor untuk klub kami adalah ikan Layaran seberat 32 Kg.
PELABUHAN RATU
Setelah Muara Binuangen anda kami ajak ke Pelabuhan Ratu, perkampungan nelayan yang lainnya, namun lebih besar dari pada Muara Binuangen. Lokasi ini sangat terkenal diantara pemancing Indonesia, Beberapa waktu yang lampau kami pernah mendengar tentang Marlin Hitam dan Biru seberat 200 Kg yang dipancing disana. Kami belum pernah ke sana, tetapi suatu saat nanti akan kami coba. Untuk keterangan tambahan anda dapat mengunjungi Arimbi , di- samping Ujung Kulon kapten kapal Arimbi sangat mengenal juga lokasi ini.
Di perairan Indonesia, banyak terdapat lokasi mancing potensial yang dapat anda coba. Di-bawah ini beberapa lokasi mancing yang potensial antara lain:
1.UJUNG KULON dan sekitarnya
Ujung Kulon National Park berlokasi di Jawa Barat. Bermobil selama 3 jam anda akan tiba di pantai Anyer dan Carita. Di sana banyak kapal carteran untuk mancing di lokasi Ujung Kulon, gunung Krakatau atau bahkan sampai ke sea mount reef dan Lampung Selatan. Pada musim yang tepat, kita dapat melakukan Tag & Release pada Marlin seberat 200 Kg. Sayang sekali kami belum pernah, tetapi lokasi-lokasi mancing diatas adalah sangat potensial. Untuk lokasi dan waktu yang tepat, anda dapat menghubungi Arimbi, Sjalina, Kemala Sari dan lain-lain. Atau anda dapat menghubungi kami untuk informasi beberapa kapal carteran yang ekonomis.
2.MUARA BINUANGEN
Berlokasi di Selatan Pulau Jawa, Muara Binuangen adalah sebuah perkampungan nelayan. Sangat banyak pemancing yang datang kesana pada saat musim ikan tiba. Meskipun banyak kapal carter disana, anda mungkin akan sulit mendapatkannya pada musim tersebut. Anda mungkin akan terkejut akan jumlah dan ukuran ikan-ikan yang ada disana. Hal itulah yang menyebabkan banyak pemancing yang terlibat dalam hiruk pikuknya musim ikan di Muara Binuangen. Anda dapat menghubungi kami untuk informasi tambahan.
3.GUNUNG KRAKATAU
Lokasi unik yang berada ditengah selat Sunda. Sebuah gunung berapi yang muncul dari permukaan laut. Krakatau dapat dicapai dari Anyer dan Carita. Kira-kira 2 jam dengan kapal cepat dan 3,5 jam dengan kapal diesel. Ada 3 pulau disekitar anak Krakatau yang masih aktif. Ketiganya terlihat seperti merupakan bagian dari pecahan Krakatau sebelum meletus pada tahun 1883. Oleh sebab itulah banyak terdapat laguna disekitarnya. Laguna ini merupakan rumah bagi Masidung, Kakap Merah, Kerapu dan ikan penghuni karang lainnya. Disamping memancing, pemandangannya juga menakjubkan.
4.UJUNG GENTENG
Saya agak lupa jaraknya dari Jakarta. Kami pernah mengunjunginya 2 kali beberapa tahun lalu. Yang dapat saya ingat bahwa kami lewat Sukabumi lalu Surade dan Jampang Kulon. Banyak terdapat Masidung dan Tuna serta lainnya. Juga terdapat pantai dimana penyu bertelur yaitu Pangumbahan. Juga terkenal akan ombaknya untuk berselancar. Hanya tersedia perahu cadik kecil untuk disewa dengan mesin tempel 15 PK, pada saat kami kesana.
5.BATU KARAS
Sekitar 1,5 jam dari gerbang Pangandaran. Sekali lagi hasilnya Masidung, Tenggiri, Tuna, dll. Sebelum tiba dilokasi akan melewati sebuah sungai yang indah, Green Canyon. Salah satu lokasi potensial disana adalah Legok Jawa. Perahu sewaan disini tidak jauh berbeda dengan Ujung Genteng.
6.PULAU BALI
Kami tidak akan berkomentar banyak mengenai Bali, hotspot yang bagus disana dapat langsung ditanyakan pada agen-agen travel di Bali. Pulau Manjangan, Nusa Penida, dll. Masidung dan Tuna adalah ikan yang biasa terpancing di hotspot sekitar pulau Bali.
7.TELUK MANADO
Berada di Sulawesi Utara, teluk Manado sangat terkenal akan ikan berparuh-nya. FORMASI dan Angkatan Laut Indonesia hingga tahun 2002 telah 4 kali mengadakan tournament mancing dengan ketentuan label lalu lepas (3L). Marlin Biru dan Hitam berbobot 200 Kg telah beberapa kali disaksikan memakan umpan pancing. Untuk mancing disana bisa menghubungi hotel Novotel Manado atau Marina Blue Banter.
Lokasi yang telah disebutkan diatas sangat akrab dengan pemancing di pulau Jawa, dan sebagian besarnya telah kami kunjungi. Masih banyak lokasi lain yang berpotensi ikan-ikan besar, diantaranya:
Walaupun di halaman ini hanya memuat sekilas info, kami harap bisa membantu. Kami akan terus mengumpulkan informasi tentang hotspot lainnya, dan akan terus menambahkannya.